MAHASISWA PRODI ILMU FALAK UINSA GELAR PENGAMATAN GERHANA MATAHARI

UINSA Newsroom, Kamis (26/12/19); Gerhana Matahari terjadi pada Kamis, 26 Desember 2019, baik cincin maupun sebagian di beberapa wilayah di Indonesia. Gerhana Matahari merupakan fenomena tertutupnya piringan Matahari oleh piringan Bulan. Fase Gerhana Matahari ini tidak selalu terjadi pada fase Bulan Baru. Hal ini dikarenakan orbit Bulan yang mengelilingi Bumi memiliki sudut kemiringan 5 derajat dari orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi di beberapa wilayah Indonesia, seperti provinsi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian Selatan, Provinsi Riau, Provinsi kepulauan Riau, Kalimantan Barat bagian Utara, sebagian Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur. Ada beberapa juga wilayah yang hanya dilewati oleh Gerhana Matahari Sebagian yang dapat terlihat di wilayah Pulau Jawa sekitar 70-80%, khususnya Surabaya Matahari tertutupi oleh Bulan sekitar 66,6%.

Novi Sopwan, M.Si selaku dosen Astronomi Ilmu Falak telah memperhitungkan bahwa Gerhana Matahari Cincin yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2019 ini merupakan gerhana ke-46 dari 71 gerhana Matahari dalam seri Saros 132. Gerhana seri Saros berulang sekitar setiap 18 tahun 11 hari. Artinya, GMC-26 Desember 2019 akan terjadi lagi pada 18 tahun 11 hari mendatang, tepatnya 5 Januari 2038.

Dengan adanya Fenomena Gerhana Matahari Sebagian di Surabaya ini, Prodi Ilmu Falak melakukan pengamatan dan pameran instrumen Ilmu Falak di halaman Masjid Ulul Albab UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Selain acara tersebut, Ilmu Falak juga bekerjasama dengan Ta’mir Masjid Ulul Albab untuk mengadakan Jamaah Shalat Gerhana. Acara “Ngamat bareng dan pameran instrumen Ilmu Falak” ini dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Rangkaian acara ini dimulai dari pembukaan bersama Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UINSA sekitar pukul 09.30 WIB. Acara ini juga dihadiri beberapa tamu undangan seperti dosen dan staf akademik Fakultas Syariah dan Hukum. Terdapat beberapa stan yang disediakan panitia untuk para pengunjung agar dapat mengetahui fungsi serta cara penggunaan instrumen tersebut. Selain diadakannya pengamatan, juga di lakukan shalat sunnah gerhana Matahari dengan imam dan khotib Abu Dzarrin Al-Hamidy, M.Ag.

Gerhana Matahari Sebagian (Parsial) yang terjadi di Surabaya dimulai pukul 11.03 WIB dengan ketinggian 73 derajat, sementara itu puncak dari Gerhana Matahari terjadi pada pukul 12.55 dengan ketinggian 64 derajat, dan berakhir pada pukul 14.33 dengan ketinggian 43 derajat. Proses berlangsungnya gerhana matahari sebagian dari awal sampai akhir yang teramati dari UINSA dapat dilihat melalui live streaming youtube Ilmu Falak UINSA. (FSH)

sumber: https://w3.uinsby.ac.id/mahasiswa-prodi-ilmu-falak-uinsa-gelar-pengamatan-gerhana-matahari/